Berita Utama

PENGUNJUNG

DONGENG - Tamak

oleh: Farin, Kelas 6 Kesultanan Bima

 

Di sebuah alam nan jauh di sana, tinggal sepasang suami istri bernama Rayyan dan Lily. Mereka adalah pasangan penyihir yang tinggal di dunia penyihir. Rayyan dan Lily memiliki anak kembar bernama Bulan dan Bintang. Dengan bola sihir yang mereka miliki, mereka sering mengintip kehidupan dunia manusia yang tidak memiliki sihir.

Suatu ketika, Rayyan dan Lily membuat sebuah portal untuk menuju dunia manusia. Mereka ingin mempelajari kehidupan manusia. Rayyan dan Lily merasa bahwa kehidupan yang dilakukan manusia sangat menyenangkan. Meski tidak memiliki sihir, manusia bisa melakukan banyak hal karena selalu bekerja sama dalam melakukan sesuatu. Setelah portal berhasil terbentuk, mereka pun pergi ke dunia manusia dengan membawa serta Bulan dan Bintang

Sampailah mereka di sebuah pedesaan. Tetapi keluarga sihir itu sepakat untuk merahasiakan identitas mereka. Mereka ingin mencoba menjalani kehidupan di dunia manusia tanpa sihir yang mereka miliki. Rumah yang mereka dirikan pun mereka buat tanpa menggunakan sihir.

Bertahun-tahun mereka tinggal di pedesaan itu. Suatu ketika, Rayyan dan Lily mengalami kecelakaan sampai merenggut nyawa mereka. Bulan dan Bintang sangat sedih atas kematian orang tua mereka. Mereka merasa belum siap hidup sendiri di dunia manusia. Karena itulah, mereka terkadang diam-diam menggunakan sihir untuk memenuhi kehidupan mereka.

Pada suatu hari, kekeringan melanda desa. Kemarau panjang menimpa desa tempat Bulan dan Bintang tinggal. Banyak warga desa yang meninggal dunia karena kehausan dan kelaparan. Melihat hal itu, Bulan dan Bintang merasa kasihan karena sampai saat itu mereka masih tercukupi berkat kekuatan sihir yang mereka miliki. Bulan dan Bintang pun memutuskan untuk membantu warga secara diam diam menggunakan kekuatan sihir mereka.

Pada awalnya, aksi Bulan dan Bintang berjalan lancar. Sampai suatu ketika, ada manusia yang iri dengan Bulan dan Bintang. Ia iri karena Bulan dan Bintang tidak pernah terlihat kesusahan meski kemarau panjang melanda. Ia penasaran bagaimana itu bisa terjadi. Manusia itu pun diam-diam mengikuti kegiatan Bulan dan Bintang sampai larut malam. Ia pun mendapat kebenaran yang mengejutkan bahwa ternyata Bulan dan Bintang bisa menggunakan sihir dan telah menggunakan kekuatan sihir tersebut untuk membantu warga yang kelaparan.

Bukannya berterima kasih karena sudah banyak membantu, Manusia malah memergoki dan mengancam Bulan dan Bintang. Manusia itu mengancam akan memberitahukan identitas asli mereka kepada warga lalu akan menuduh bahwa kemarau ini disebabkan kekuatan sihir yang mereka miliki. Bulan dan Bintang ketakutan apabila nantinya akan diusir bahkan dibunuh. Akhirnya, Bulan dan Bintang memenuhi permintaan untuk mengabulkan semua permohonan manusia tersebut.

Selama bertahun-tahun, Bulan dan Bintang mengabulkan semua permintaan manusia yang telah memergoki mereka. Suatu hari ada manusia lain yang mengetahui kekuatan Bulan dan Bintang. Hingga akhirnya, kabar tentang Bulan dan Bintang telah tersebar ke segala arah. Mereka lalu diperebutkan manusia satu sama lain karena keserakahan manusia. Bulan dan Bintang akhirnya dikurung agar tidak kabur dan harus terus menerus mengabulkan permintaan manusia tanpa istirahat.

Karena tidak tahan dengan kehidupan yang seperti itu, Bintang membuat rencana untuk kabur. Ia tidak tahan dengan perbuatan manusia yang sangat serakah. Bintang dan Bulan pun membagi tugas. Mereka berdua secara bergantian menggunakan sihir antara untuk membuat portal ke dunia sihir dan melayani manusia. Setelah lima hari berjuan, mereka berhasil berhasil membuka portal itu. Mereka segera memasuki dunia sihir untuk memulai kehidupan baru di sana.

Para manusia yang ditinggalkan Bulan dan Bintang akhirnya hidup kesusahan. Bahkan kehidupan mereka lebih susah daripada ketika ketika terkena kemarau panjang. Para manusia sudah kehilangan kemampuan dan keterampilan mereka karena sebelumnya terlalu bergantung kepada sihir Bulan dan Bintang. (zh-ed)


Previous
« Prev Post
Show comments