oleh: Naila Susilo, kelas 3 Kesultanan Ternate
Pagi itu ketika Naya sedang asyik bermain di kompleks perumahan, ia melihat Lala, tetangga sekaligus teman sekelasnya, sedang asyik memberi makan kelinci yang dipeliharanya. Melihat hal itu, ingin rasanya Naya memiliki peliharaan yang sama.
“Ma, aku boleh minta dibelikan kelinci,
nggak?” tanya Naya sesampainya ia di rumah.
“Naya pengen makan kelinci? Nanti mama
belikan sate kelinci ya,” ujar Mama menimpali.
“Bukan, Ma! Aku pengen pelihara kelinci
seperti Lala.” kata Naya.
“Naya sayang, memelihara hewan itu berat
lho. Harus rajin merawat, memberi makan, membersihkan kandangnya. Nah itu,
kucing peliharaan kita di rumah saja, Naya belum pernah sekali pun memberinya
makan.”
“Tolong ma. Naya janji akan selalu merawat
dan memberi makan kelinci Naya nanti.”
Karena sayang dengan Naya, akhirnya Mama
berkenan membelikan kelinci untuk Naya.
“Sekalian mengajarkan tanggung jawab pada
Naya.” Batin Mama
Akhirnya Naya bisa memiliki kelinci peliharaan.
Ia dibelikan dua ekor kelinci beserta kandang dan makananya. Naya juga menepati
janjinya dengan selalu memberi makan dan membersihkan kandang kelinci peliharaannya.
Selang beberapa waktu, Naya mulai lupa
dengan tanggung jawabnya terhadap peliharaannya. Ia kerap lupa membersihkan kendang
kelincinya. Ia bahkan sering lupa tidak memberi makan hewan peliharaannya
tersebut. Mama sudah beberapa kali mengingatkan, tapi Naya tetap asyik bermain
di luar rumah tiap hari. Akhirnya mama mengancam apabila kelincinya tidak
dirawat dengan baik, Mama akan menjual kelinci tersebut.
Karena tidak ingin kelincinya dijual,
sepulang sekolah Naya hendak memberi makan kelinci kesayangannya. Ternyata, salah satu kelinci yang pelihara
mati. Badanya terlihat kotor dan kurus karena kurang makan.
Melihat hal itu, Naya menangis sedih. Ia lalu
berjanji di dalam hati akan merawat kelincinya yang masih hidup. Ia akan selalu memberinya makan dan selalu membersihkan
kendang agar kelinci miliknya bisa tumbuh besar dan sehat. (zh-ed)
« Prev Post
Next Post »