“Sabtu, 19 Juni 2021 waktu yang sangat saya tunggu, saya senang sekali karena bisa curhat langsung ke guru kelas anaknya. Saya bisa menyampaikan keinginan anak saya, kangen sama bu guru. Kapan ada google meet lagi, bu? Aku ingin bertemu dengan teman-teman dan bu guru.” Ungkap Ibunya Naazneen Ayfa, sambil menangis karena terharu bisa bertemu dengan guru kelasnya.
Suasana demikian, karena para orangtua memahami kondisi saat ini pasti tidak bisa bertemu dengan guru dan teman-temanya. Namun karena madrasah memandang acara penerimaan raport ini sangat penting, lebih-lebih bagi siswa kelas 1, akhirnya dengan terpaksa tetap dilaksanakan secara luring dengan protokol Kesehatan yang ketat.
Pengetatan protokol Kesehatan ini menurut Muhson selaku Humas MIN 1 Kendal, nampak pada adanya jadwal pengambilan yang diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Setiap orangtua yang memasuki halaman madrasah harus di cek suhu badannya, diminta untuk cuci tangan terlebih dahulu, setelah itu baru boleh menuju ruang kelas yang telah disiapkan. Untuk bertemu dengan guru kelas, para orangtua menempati meja yang suda ada diberi penghalang plastik untuk menghindari terjadinya kontak langsung. Sebelum dan sesudah kegiatan, ruangan kelas di semprot dengan desinfektant.
“Upaya yang kita lakukan cukup maksimal, semoga penerimaan raport ini berjalan lancar, selamat, tetap sehat, dan orangtua bisa melihat hasil capaian putra putrinya selama masa pandemi,” pungkasnya.
Sementara Arni Nuria selaku koordinator kelas 1 melaporkan bahwa penerimaan raport bagi siswa kelas 1 berjalan lancar sesuai dengan prokes pencegahan penularan Covid-19, rata-rata kehadiran mereka sekitar 90%, dan kurang lebih ada 3 orangtua yang belum hadir untuk pengambilan raport ini.
Dalam kesempatan tengah tahunan ini, dirinya berpesan kepada para orangtua agar tetap sabar dan semangat mendampingi putra putrinya belajar, serta senantiasa berdoa agar pandemi ini segera berakhir.
Merespon apa yang disampaikan guru kelas, Muhammad Fawaid Ikmal Lubab mengucapkan terima kasih atas motivasi semangat dan doa yang disampaikannya. Dirinya balik menyampaikan isi hati para orangtua, “Sebenarnya kita orangtua masih belum puas jika anak-anak belajar tanpa guru. Karena anak-anak di rumah ada yang patuh ada juga yang susah diatur. Jadi dengan hasil yang dicapai putra putrinya, ya sesuai dengan kemampuan orangtua ketika membimbing. Semoga tahun pelajaran baru besok bisa tatap muka meskipun terbatas.” Pintanya dengan penuh harap. (sby)
« Prev Post
Next Post »